Hallooowww..... Selamat hari Kamis! Rasanya lebih semangat kalau menjelang weekend, bisa full seharian nyiumin ketek anak lanang. Hehehehee...
Kemarin dapet cerita dari temen kantor, kalau ada temennya yang kemarin nikah dan dapet amplop dengan tulisan "Dari mantan yang masih mencintai mu".. Hiiiiiii.... Ngeri-ngeri sedep ya dengernya :p
Entah itu beneran dari mantannya atau orang lain yang iseng. Tapiii..... Lebih horor mana kalimat tadi dibanding kalimat "Dari mantan yang masih mengharapkan mu". Wuuuuuuuuuuu *tiba-tiba berhembus hawa-hawa menyeramkan*. Mungkin kedengerannya klise ya, tapi emang begitulah adanya, sesuatu baru terasa berharga setelah kita kehilangannya. Walaupun udah pernah dan pasti udah sering denger ungkapan itu, tetep aja banyak orang yang belum sadar dan belum merasa milik mereka itu berarti waktu mereka MASIH MEMILIKI. Dari mulai benda-benda, sampai ke orang lain yang mereka punya dalam hidup mereka. Terkadang mereka lupa menempatkan sesuatu itu di atas priorotas lainnya.. Jadi berat kan bahasannya. Fyuuuhhhh
Misalnya aja, buat yang merasa keluarga adalah sesuatu yang berharga buat mereka. Tapi ketika di rumah, waktu yang tepat buat kumpul bareng keluarga setelah seharian ada di luar dengan beragam aktivitas (bekerja, kuliah, sekolah, dll), nyatanya banyak yang ketika di rumah tetap menjalankan aktivitas luar rumahnya tadi. Jadi ibaratnya cuma memindahkan apa yang mereka kerjakan jadi di dalam rumah. Masih berkutat dengan laptop atau komputer, cek email, ngerjain laporan, dsb.
Bingung kan jadinya.... Apa kalau begitu bisa dibilang kalau apa yang dia lakukan di luar rumah itu lebih berharga dari apa yang dia bisa dapatkan di dalam rumah???
Dan orang yang akhirnya merasa kehilangan sesuatu, pasti akan berusaha mencari yang lain, sebagai pemenuhan kebutuhannya. Itu ibaratnya naluri.... Naluri mencari sesuatu yang dibutuhkan. Sampai pada suatu saat, orang tadi akan merasa sudah mendapatkan apa yang dibutuhkan di luar sana, dan enggan untuk mencari atau menengok dia yang mengabaikannya. Apa itu sebuah siklus alami? Atau hanya pembenaran dari tindakan pengabaian yang diterima?
.
.
.
.
.
.
Atau bisa jadi keduanya.......
Kemarin dapet cerita dari temen kantor, kalau ada temennya yang kemarin nikah dan dapet amplop dengan tulisan "Dari mantan yang masih mencintai mu".. Hiiiiiii.... Ngeri-ngeri sedep ya dengernya :p
Entah itu beneran dari mantannya atau orang lain yang iseng. Tapiii..... Lebih horor mana kalimat tadi dibanding kalimat "Dari mantan yang masih mengharapkan mu". Wuuuuuuuuuuu *tiba-tiba berhembus hawa-hawa menyeramkan*. Mungkin kedengerannya klise ya, tapi emang begitulah adanya, sesuatu baru terasa berharga setelah kita kehilangannya. Walaupun udah pernah dan pasti udah sering denger ungkapan itu, tetep aja banyak orang yang belum sadar dan belum merasa milik mereka itu berarti waktu mereka MASIH MEMILIKI. Dari mulai benda-benda, sampai ke orang lain yang mereka punya dalam hidup mereka. Terkadang mereka lupa menempatkan sesuatu itu di atas priorotas lainnya.. Jadi berat kan bahasannya. Fyuuuhhhh
Misalnya aja, buat yang merasa keluarga adalah sesuatu yang berharga buat mereka. Tapi ketika di rumah, waktu yang tepat buat kumpul bareng keluarga setelah seharian ada di luar dengan beragam aktivitas (bekerja, kuliah, sekolah, dll), nyatanya banyak yang ketika di rumah tetap menjalankan aktivitas luar rumahnya tadi. Jadi ibaratnya cuma memindahkan apa yang mereka kerjakan jadi di dalam rumah. Masih berkutat dengan laptop atau komputer, cek email, ngerjain laporan, dsb.
Bingung kan jadinya.... Apa kalau begitu bisa dibilang kalau apa yang dia lakukan di luar rumah itu lebih berharga dari apa yang dia bisa dapatkan di dalam rumah???
Dan orang yang akhirnya merasa kehilangan sesuatu, pasti akan berusaha mencari yang lain, sebagai pemenuhan kebutuhannya. Itu ibaratnya naluri.... Naluri mencari sesuatu yang dibutuhkan. Sampai pada suatu saat, orang tadi akan merasa sudah mendapatkan apa yang dibutuhkan di luar sana, dan enggan untuk mencari atau menengok dia yang mengabaikannya. Apa itu sebuah siklus alami? Atau hanya pembenaran dari tindakan pengabaian yang diterima?
.
.
.
.
.
.
Atau bisa jadi keduanya.......
Komentar
Posting Komentar